Psikolog Profesional FTIK UIN Syahada Gelar Trauma Healing Bagi Keluarga Penyintas Bencana Sumatera – Wujud MoU dengan Direktorat Halal dan Mandat Rektor
Padangsidimpuan, Rabu (24 Desember 2025) – Berdasarkan Surat Tugas nomor 2758 dan 2759 tahun 2025 yang dikeluarkan oleh Kantor Rektorat, Prof. Dr. H. Muhammad Darwis Dasopang, M. Ag selaku Rektor UIN Syahada Padangsidimpuan telah secara resmi mendelegasikan tim Tenaga Profesional Psikolog institusi untuk melaksanakan layanan Trauma Healing bagi keluarga penyintas bencana di wilayah Tapanuli Tengah.
Kegiatan yang diselenggarakan kemarin Selasa (23/12) menjadi bagian dari komitmen universitas dalam berkontribusi pada proses pemulihan masyarakat yang terkena dampak bencana di Sumatera.
Surat Tugas telah menentukan cakupan dan tujuan kegiatan, yaitu memberikan dukungan psikologis yang terstruktur bagi keluarga yang mengalami kerusakan harta benda dan kehilangan orang tersayang akibat bencana.
Rektor dalam suratnya menyatakan bahwa pelaksanaan kegiatan ini merupakan wujud tanggung jawab sosial perguruan tinggi (UIN Syahada Padangsidimpuan) yang tidak hanya berfokus pada pendidikan tetapi juga pada kesejahteraan masyarakat luas.
Tim yang ditugaskan terdiri dari tiga Tenaga Profesional Psikolog berpengalaman, dengan Dr. Hj. Lis Yulianti Syafrida Siregar, S. Psi., MA sebagai ketua tim. Beliau yang juga menjabat Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kelembagaan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) UIN Syahada Padangsidimpuan membawa dua rekan sesama psikolog, yaitu Efrida Mandasari Dalimunthe, M. Psi dan Mafazah Daulay, M. Psi.
Semua anggota tim telah melalui pelatihan khusus tentang penanganan trauma akibat bencana dan memiliki sertifikasi profesi yang sah dari lembaga terkait.
Kegiatan Trauma Healing tersebut juga merupakan manifesto dari perjanjian Kerjasama (MoU) yang telah ditandatangani antara UIN Syahada Padangsidimpuan dengan Direktorat Pengawasan Jaminan Produk Halal pada bulan November 2025. Dalam MoU tersebut, kedua pihak sepakat untuk berkolaborasi dalam berbagai bidang, termasuk pemberian layanan sosial dan kesejahteraan masyarakat yang terkena dampak bencana.
Direktorat Halal melalui perwakilannya menyatakan dukungan penuh terhadap kegiatan ini sebagai wujud implementasi kerjasama yang berkelanjutan.
Tim psikolog tiba di lokasi bencana di Tapanuli Tengah pada pukul 08.00 WIB kemarin, setelah melakukan perjalanan selama lebih dari 4 jam dari Padangsidimpuan. Sebelum memulai sesi, tim terlebih dahulu melakukan kunjungan lapangan untuk memahami kondisi lingkungan dan situasi emosional para penyintas. Selanjutnya, tim melakukan pendaftaran peserta yang diikuti oleh lebih dari 50 keluarga yang berasal dari beberapa desa di sekitar lokasi bencana – di antaranya juga melibatkan lebih dari 30 anak-anak yang turut didampingi orang tuanya.
Sesi Trauma Healing yang berlangsung selama 6 jam mulai dari pukul 09.00 WIB hingga 15.00 WIB dibagi menjadi beberapa tahap. Tahap pertama adalah sesi pendengaran aktif, di mana para peserta diberikan kesempatan untuk menceritakan pengalaman mereka selama bencana dan perasaan yang dirasakan saat ini. Untuk anak-anak, tim menyediakan sesi terpisah yang lebih santai dengan metode cerita dan permainan untuk membantu mereka mengekspresikan perasaan. Tahap kedua adalah sesi pemberian dampak emosional, di mana tim psikolog memberikan penjelasan tentang reaksi normal terhadap trauma dan cara mengelolanya. Tahap terakhir adalah sesi pelatihan penanganan stres sederhana yang dapat dilakukan sendiri oleh para peserta sehari-hari. Selama sesi, banyak peserta yang menunjukkan perubahan emosional yang positif, mulai dari merasa lega setelah menceritakan pengalamannya hingga mampu memahami kondisi dirinya sendiri. Anak-anak yang awalnya terlihat pendiam mulai menunjukkan antusiasme saat berpartisipasi dalam permainan.
Dr. Lis dalam penutup sesi menyatakan bahwa tim akan terus memantau perkembangan para peserta melalui komunikasi daring dan akan kembali melakukan kunjungan follow-up dalam waktu dekat.
“Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah awal bagi para penyintas untuk memulai proses pemulihan dan kembali menjalani kehidupan dengan lebih tenang,” ungkap beliau.
Pada saat jeda makan dan menjelang akhir sesi, tim psikolog juga memberikan bingkisan khusus untuk anak-anak, berupa mainan edukatif dan makanan jajanan segar seperti kacang rebus, kripik pisang, dan jus buah. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kebahagiaan sederhana dan membantu anak-anak merasa lebih nyaman serta terhubung dengan lingkungannya setelah masa kesulitan.
Setelah menyelesaikan sesi, tim psikolog memberikan bantuan berupa paket kebutuhan dasar dan buku panduan penanganan trauma kepada setiap keluarga peserta.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan pemerintah lokal dan masyarakat setempat yang memberikan apresiasi tinggi terhadap upaya yang dilakukan oleh UIN Syahada Padangsidimpuan dan tim psikolognya, terutama perhatian khusus yang diberikan kepada anak-anak sebagai kelompok yang rentan terhadap dampak trauma.


