Padangsidimpuan, 28 April 2025 — Pekan Ekonomi Syariah dan Digital (PESTA) Tapanuli Tahun 2025 yang digelar selama tiga hari, dari 25 hingga 27 April di Alaman Bolak, Padangsidimpuan, resmi berakhir dengan sukses. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sibolga dan Pemerintah Kota Padangsidimpuan, menandai langkah strategis menuju penguatan sektor ekonomi dan keuangan berbasis syariah serta digitalisasi di kawasan Tapanuli.
Dengan mengusung tema “Sinergi Ekonomi Keuangan Syariah dan Digital Memperkuat Stabilitas dan Transformasi Ekonomi Regional,” PESTA Tapanuli 2025 menjadi bagian dari rangkaian menuju dua event besar nasional: Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Sumatera dan Festival Ekonomi Keuangan Digital (FEKDI) 2025.
Kepala Perwakilan BI Sibolga, Riza Putera, menegaskan pentingnya membangun ekosistem ekonomi syariah dan digital secara menyeluruh dan lintas sektor. Menurutnya, integrasi ini adalah kunci untuk mendorong ketahanan ekonomi lokal serta peningkatan inklusi keuangan syariah.

Salah satu sesi yang menarik perhatian publik adalah paparan dari Dr. Lelya Hilda, M.Si, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Syahada Padangsidimpuan. Dalam sesi tersebut, ia menyoroti peran aktif Halal Center UIN Syahada dalam mendampingi lebih dari 500 pelaku UMKM dalam proses sertifikasi halal.
“LP3H UIN Syahada saat ini memiliki lima auditor halal dan satu penyelia, dan kami sedang bersiap bertransformasi menjadi LPH resmi,” ungkapnya. Ia juga mendorong pelaku usaha untuk segera mengurus Sertifikat Halal Self Declare Sehati yang bersifat gratis, mudah, dan cepat.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi wadah edukasi dan literasi, tetapi juga memperluas jaringan UMKM halal dan memperkuat posisi digitalisasi ekonomi lokal di wilayah Tapanuli.



